Assalamualaikum Wr. Wb. Hi guys, Alhamdulillah, ini adalah pengalaman ibadah umroh saya saat musim panas di bulan Ramadhan dalam kondisi hamil 2 bulan. Sebelumnya, saya sudah melakukan pernah 2 kali melakukan umroh, namun kedua umroh yang telah saya lakukan sebelumnya berada pada saat bulan biasa (bukan Ramadhan) dan saat kondisi badan tidak hamil
Nah, umroh kali ini kebetulan saya lakukan di bulan Ramadhan dan dalam kondisi hamil 2 bulan. Berhubung ini kehamilan pertama Saya, jadi kemarin Saya masih meraba-raba tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, mengenai tata cara mulai dari apply visa tanpa surat kuning (meningitis) sampai cari pinjaman kursi roda buat umroh. So, ini dia pengalaman Saya selama menjalani umroh kemarin. Semoga bermanfaat bagi ibu-ibu hamil lainnya yang mau umroh.
Kondisi: Suntik meningitis adalah salah satu syarat untuk memperoleh Visa Umroh dan ibu-ibu hamil ga boleh di suntik meningitis
Hal yang saya lakukan: Saya membawa surat keterangan dari dokter kandungan yang berisikan tentang umur kehamilan Saya ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Selanjutnya, petugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan membuat surat pemberitahuan ke Kedutaan Besar Saudi Arabia yang menerangkan bahwa Saya ga boleh disuntik meningitis karena hamil. Surat keterangan tersebut nantinya akan digunakan sebagai salah satu syarat untuk membuat Visa Umroh.
Kondisi: Teman Saya bilang bahwa ibu-ibu hamil ga boleh bepergian dengan menggunakan pesawat terbang
Hal yang saya lakukan: Well, dokter kandungan Saya menyatakan aman bagi ibu hamil untuk naik peseta terbang dan Ia pun memberikan surat rekomendasi kepada Saya untuk naik pesawat terbang. Selain itu, saya juga googling bahwa bepergian dengan menggunakan pesawat terbang itu aman untuk ibu hamil. Yang terkadang dilarang bila kandunganmu sudah menginjang 8-9 bulan, itupun alasannya karena pihak airlines takut kamu melahirkan di atas pesawat, itu saja. No need to worry then.
Kondisi: Banyak orang yang mengalami mual-pusing pada saat awal kahamilannya
Hal yang saya lakukan: Dokter kandungan Saya memberikan obat anti mual yang dapat diminum saat Saya merasa mual. Alhamdulillah, sampai sekarang Saya belum pernah minum obat itu karena Saya tidak mengalami mual sama sekali (semoga seterusnya begini). Tapi tetep lho, obat anti mual itu Saya bawa kemana-mana, buat jaga-jaga aja.
Kondisi: Tawaf + Sa’i = jalan kaki nonstop
Hal yang saya lakukan: Hal yang dikhawatirkan dokter kandungan Saya dalam menjalani umroh adalah tingginya frekuensi jalan kaki yang harus Saya lakukan selama beribadah. Jadilah umroh pertama saya lakukan dengan jalan kaki, sedang umroh yang kedua saya lakukan dengan menggunakan kursi roda. Penyewaan kursi roda plus jasa dorong kursi roda (Tawaf+Sa’i) mudah kamu dapatkan di sekitar Bukit Safaa dengan harga sekitar 250riyal. Atau kalau kamu mau free seperti yang Saya dapatkan, kamu bisa meminjamnya di hotel tempatmu menginap (Saya menginap di Al Safwah Royale Orchid) dengan mendepositkan sejumlah uang (ga tau berapa, diurusin pihak Travel soalnya). Tapi ingat, yang free hanya kursi rodanya lho, selanjutnya yaa minta tolong bantuan keluargamu untuk mendorongnya (untung suami Saya baikan mau dorongin. Hehehe)
Kondisi: Puasa Ramadhan saat musim panas (suhu rata-rata 45°C).
Hal yang saya lakukan: Pada dasarnya, bila kandunganmu tidak bermasalah, maka tidak ada larangan untuk berpuasa saat hamil. Namun berdasarkan pengalaman Saya, sebaiknya kamu jangan memaksakan diri bila tubuhmu tidak kuat. Contoh yang Saya alami adalah suhu tubuh meningkat drastic, badan lemas, dan mimisan. Tapi tenang saja, ketika kamu banyak berada di ruangan ber-AC dan tidak terlalu banyak terpapar terik mentari, InsyaAllah aman-aman saja kok puasanya
Kondisi: Umroh saat bulan Ramadhan jauh lebih padat dibanding Umroh pada hari biasa.
Hal yang saya lakukan: Umroh saat bulan Ramadhan memiliki pahala yang setara dengan pahala Haji, sehingga tidak aneh kalau Makkah al-Mukaromah dibanjiri jemaah umroh.
Saran dari Saya, jangan paksakan diri untuk mencium Hajar Aswad saat suasana padat. Jangan paksakan diri untuk Tawaf+Sa’i di lantai 1 bila suasana padat dan sesak, karena kamu juga bisa Tawaf+Sa’i di lantai 2 meskipun dengan suhu ruangan yang lebih tinggi dan lintasan Tawaf yang lebih jauh.
Ok, sekian tulisan dari Saya, semoga dapat bermanfaat bagi ibu-ibu hamil yang memiliki keinginan untuk Umroh. Tenang aja, kalau ada kesempatan menjadi tamu Allah SWT, ambil saja. Ga usah ragu, ga usah banyak pusing. Semua pasti ada jalannya. No need to worry, bagaimanapun kondisi kita, menjadi tamu Allah akan selalu menyenangkan. Oia, ini foto-foto kita berdua, in case kalian kangen berat sama kita (pedeee!! Hahahaha). Sumber: www.sparklingdance.blogspot.com
Nah, umroh kali ini kebetulan saya lakukan di bulan Ramadhan dan dalam kondisi hamil 2 bulan. Berhubung ini kehamilan pertama Saya, jadi kemarin Saya masih meraba-raba tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, mengenai tata cara mulai dari apply visa tanpa surat kuning (meningitis) sampai cari pinjaman kursi roda buat umroh. So, ini dia pengalaman Saya selama menjalani umroh kemarin. Semoga bermanfaat bagi ibu-ibu hamil lainnya yang mau umroh.
Kondisi: Suntik meningitis adalah salah satu syarat untuk memperoleh Visa Umroh dan ibu-ibu hamil ga boleh di suntik meningitis
Hal yang saya lakukan: Saya membawa surat keterangan dari dokter kandungan yang berisikan tentang umur kehamilan Saya ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Selanjutnya, petugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan membuat surat pemberitahuan ke Kedutaan Besar Saudi Arabia yang menerangkan bahwa Saya ga boleh disuntik meningitis karena hamil. Surat keterangan tersebut nantinya akan digunakan sebagai salah satu syarat untuk membuat Visa Umroh.
Kondisi: Teman Saya bilang bahwa ibu-ibu hamil ga boleh bepergian dengan menggunakan pesawat terbang
Hal yang saya lakukan: Well, dokter kandungan Saya menyatakan aman bagi ibu hamil untuk naik peseta terbang dan Ia pun memberikan surat rekomendasi kepada Saya untuk naik pesawat terbang. Selain itu, saya juga googling bahwa bepergian dengan menggunakan pesawat terbang itu aman untuk ibu hamil. Yang terkadang dilarang bila kandunganmu sudah menginjang 8-9 bulan, itupun alasannya karena pihak airlines takut kamu melahirkan di atas pesawat, itu saja. No need to worry then.
Kondisi: Banyak orang yang mengalami mual-pusing pada saat awal kahamilannya
Hal yang saya lakukan: Dokter kandungan Saya memberikan obat anti mual yang dapat diminum saat Saya merasa mual. Alhamdulillah, sampai sekarang Saya belum pernah minum obat itu karena Saya tidak mengalami mual sama sekali (semoga seterusnya begini). Tapi tetep lho, obat anti mual itu Saya bawa kemana-mana, buat jaga-jaga aja.
Kondisi: Tawaf + Sa’i = jalan kaki nonstop
Hal yang saya lakukan: Hal yang dikhawatirkan dokter kandungan Saya dalam menjalani umroh adalah tingginya frekuensi jalan kaki yang harus Saya lakukan selama beribadah. Jadilah umroh pertama saya lakukan dengan jalan kaki, sedang umroh yang kedua saya lakukan dengan menggunakan kursi roda. Penyewaan kursi roda plus jasa dorong kursi roda (Tawaf+Sa’i) mudah kamu dapatkan di sekitar Bukit Safaa dengan harga sekitar 250riyal. Atau kalau kamu mau free seperti yang Saya dapatkan, kamu bisa meminjamnya di hotel tempatmu menginap (Saya menginap di Al Safwah Royale Orchid) dengan mendepositkan sejumlah uang (ga tau berapa, diurusin pihak Travel soalnya). Tapi ingat, yang free hanya kursi rodanya lho, selanjutnya yaa minta tolong bantuan keluargamu untuk mendorongnya (untung suami Saya baikan mau dorongin. Hehehe)
Kondisi: Puasa Ramadhan saat musim panas (suhu rata-rata 45°C).
Hal yang saya lakukan: Pada dasarnya, bila kandunganmu tidak bermasalah, maka tidak ada larangan untuk berpuasa saat hamil. Namun berdasarkan pengalaman Saya, sebaiknya kamu jangan memaksakan diri bila tubuhmu tidak kuat. Contoh yang Saya alami adalah suhu tubuh meningkat drastic, badan lemas, dan mimisan. Tapi tenang saja, ketika kamu banyak berada di ruangan ber-AC dan tidak terlalu banyak terpapar terik mentari, InsyaAllah aman-aman saja kok puasanya
Kondisi: Umroh saat bulan Ramadhan jauh lebih padat dibanding Umroh pada hari biasa.
Hal yang saya lakukan: Umroh saat bulan Ramadhan memiliki pahala yang setara dengan pahala Haji, sehingga tidak aneh kalau Makkah al-Mukaromah dibanjiri jemaah umroh.
Saran dari Saya, jangan paksakan diri untuk mencium Hajar Aswad saat suasana padat. Jangan paksakan diri untuk Tawaf+Sa’i di lantai 1 bila suasana padat dan sesak, karena kamu juga bisa Tawaf+Sa’i di lantai 2 meskipun dengan suhu ruangan yang lebih tinggi dan lintasan Tawaf yang lebih jauh.
Ok, sekian tulisan dari Saya, semoga dapat bermanfaat bagi ibu-ibu hamil yang memiliki keinginan untuk Umroh. Tenang aja, kalau ada kesempatan menjadi tamu Allah SWT, ambil saja. Ga usah ragu, ga usah banyak pusing. Semua pasti ada jalannya. No need to worry, bagaimanapun kondisi kita, menjadi tamu Allah akan selalu menyenangkan. Oia, ini foto-foto kita berdua, in case kalian kangen berat sama kita (pedeee!! Hahahaha). Sumber: www.sparklingdance.blogspot.com
Pendaftaran Online Haji Plus & Umroh
PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Jl. Semolowaru Elok AL 2 Surabaya
031-7111 3345, 081 332998866
www.arminarekajatim.blogspot.com
KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964
Fax: 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com
PT ARMINAREKA PERDANA SURABAYA
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Perwakilan Surabaya - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Jl. Semolowaru Elok AL 2 Surabaya
031-7111 3345, 081 332998866
www.arminarekajatim.blogspot.com
KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964
Fax: 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar