Tak hanya ingin bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah terwujud, harapan guru yang mengalami kelumpuhan, Een Sukaesih, untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci juga dikabulkan SCTV. 'Hadiah' itu pun langsung diapresiasi SBY.
"Terima kasih SCTV," ucap SBY kepada Chairman Emtek Group Eddy Sariaatmadja, yang ikut hadir dalam pertemuan antara Een dengan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 5 Juni 2013.
Een yang masih kaget mendengar kabar itu sempat tak percaya dan sulit menjawab saat diminta memilih apakah ingin berangkat saat musim haji atau ingin umrah. "Kalau umrah suasananya tidak terlalu ramai seperti haji, jadi agak lega," ujar Ani memberi saran kepada Een yang berbaring di hadapan SBY.
SBY juga akan memberi jaminan kepada Een untuk memberi bantuan peningkatan mutu pendidikan anak didik di daerah Een bermukim di Sumedang, Jawa Barat. Termasuk kemudahan menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga hadir di sini. Jadi silakan nanti Ibu sampaikan apa-apa kesulitan yang Ibu alami biar dibantu," ujar SBY diamini Mendikbud M Nuh yang berada dekat dengan SBY.
Kepala Negara berharap, Een tetap semangat membantu pemerintah meningkatkan mutu pendidikan. "Teruslah Ibu mendidik, meski ada keterbatasan fisik," harap SBY.
Lumpuh 28 Tahun
Een adalah warga Dusun Batu Karat, Desa Cibeureum, Sumedang, Jawa Barat. Een merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru dan D3 IKIP Bandung Jurusan Bimbingan dan Konseling. Dia tiba-tiba mengalami kelumpuhan, sehingga gagal menjadi guru di sekolah.
Tubuh Een lumpuh total. Hanya mata dan mulut saja yang bisa digerakkan. Kendati menderita kelumpuhan, wanita 50 tahun ini tak putus semangat mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya. Dia membaktikan diri dengan mengajar anak-anak dari rumah. Dari atas tempat tidurnya, Een mengajar anak-anak di lingkungannya. Terhitung sudah 28 tahun.
Setiap manusia, kata Een, memiliki kekurangan dan kelebihan. Ia berharap kekurangan itu tak menjadikan seseorang lantas berkecil hati. "Kondisi boleh seperti ini, tetapi tujuan saya ingin beribadah. Saya ingin bermanfaat buat sesama. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain," tegas Een.
Een yang masuk dalam daftar kandidat penerima Liputan 6 Awards untuk kategori pendidikan justru mendapatkan Special Award pada Kamis 23 Mei lalu. Diserahkan secara langsung oleh Ketua Dewan Juri Jusuf Kalla. Tokoh nasional yang juga diidamkan Een untuk bersua, selain SBY. Special Award itu mengandung 3 kategori, yaitu pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan kemanusiaan. sumber: http://news.liputan6.com
"Terima kasih SCTV," ucap SBY kepada Chairman Emtek Group Eddy Sariaatmadja, yang ikut hadir dalam pertemuan antara Een dengan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 5 Juni 2013.
Een yang masih kaget mendengar kabar itu sempat tak percaya dan sulit menjawab saat diminta memilih apakah ingin berangkat saat musim haji atau ingin umrah. "Kalau umrah suasananya tidak terlalu ramai seperti haji, jadi agak lega," ujar Ani memberi saran kepada Een yang berbaring di hadapan SBY.
SBY juga akan memberi jaminan kepada Een untuk memberi bantuan peningkatan mutu pendidikan anak didik di daerah Een bermukim di Sumedang, Jawa Barat. Termasuk kemudahan menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga hadir di sini. Jadi silakan nanti Ibu sampaikan apa-apa kesulitan yang Ibu alami biar dibantu," ujar SBY diamini Mendikbud M Nuh yang berada dekat dengan SBY.
Kepala Negara berharap, Een tetap semangat membantu pemerintah meningkatkan mutu pendidikan. "Teruslah Ibu mendidik, meski ada keterbatasan fisik," harap SBY.
Lumpuh 28 Tahun
Een adalah warga Dusun Batu Karat, Desa Cibeureum, Sumedang, Jawa Barat. Een merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru dan D3 IKIP Bandung Jurusan Bimbingan dan Konseling. Dia tiba-tiba mengalami kelumpuhan, sehingga gagal menjadi guru di sekolah.
Tubuh Een lumpuh total. Hanya mata dan mulut saja yang bisa digerakkan. Kendati menderita kelumpuhan, wanita 50 tahun ini tak putus semangat mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya. Dia membaktikan diri dengan mengajar anak-anak dari rumah. Dari atas tempat tidurnya, Een mengajar anak-anak di lingkungannya. Terhitung sudah 28 tahun.
Setiap manusia, kata Een, memiliki kekurangan dan kelebihan. Ia berharap kekurangan itu tak menjadikan seseorang lantas berkecil hati. "Kondisi boleh seperti ini, tetapi tujuan saya ingin beribadah. Saya ingin bermanfaat buat sesama. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain," tegas Een.
Een yang masuk dalam daftar kandidat penerima Liputan 6 Awards untuk kategori pendidikan justru mendapatkan Special Award pada Kamis 23 Mei lalu. Diserahkan secara langsung oleh Ketua Dewan Juri Jusuf Kalla. Tokoh nasional yang juga diidamkan Een untuk bersua, selain SBY. Special Award itu mengandung 3 kategori, yaitu pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan kemanusiaan. sumber: http://news.liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar