Saya Terlanjur Selamatan Habiskan Rp 7 juta
Tergiur ajakan Percepatan Haji Reguler
oleh KBIH Nurul Anwar Pasuruan
Surya, 29 Oktober 2011
Kejengkelan Rifatul Chusniah memuncak. Uang belasan juta yang sudah dia bayarkan ke Kelompok Bimbingan Haji (KBIH) Nurul Anwar ternyata tidak bisa membawanya ke Tanah Suci. Rifatul mengungkapkan, kekisruhan itu berawal pada 2010 saat ia mendaftarkan haji. Kewajiban antara lain membayar biaya berhaji sudah dipenuhinya. Ia dijadwalkan berangkat pada musim haji 2016
Namun kemudian, ia mendengar dari KBIH itu bahwa ia bisa diberangkatkan lebih cepat yaitu 2011 ini juga. Syaratnya, Rifatul harus melunasi seluruh biaya haji. Saya sudah daftar 2010 lalu dan rencananya diberangkatkan 2016, tapi ada info dapat dilakukan percepatan berangkat 2011 ini dengan membayar melalui KBIH ini. Saya bayar cash Rp 17.5 juta ditambah lain-lain, seperti seragam dan totalnya mencapai Rp 25 jutaan," terang Rifatul Chusniah.
Rifatul kemudian mengatakan bahwa kelompak itu akan diberangkatkan hari ini, Minggu (30/10]. Namun, hingga kemarin belum ada kejelasan soal jadi tidaknya pemberangkatan ke Tanah Suci. "Dijanjikan berangkat besok, Minggu (30/ 10). Ternyata nol dan tidak jelas," imbuh Chusniah. Akhirnya, kemarin, Sabtu (29/10), Rifatul dan puluhan rekan senasibnya mendatangi KBIH Nurul Anwar yang terletak di Jl. Raya Soekarno Hatta No 126, Kel. Karangketug, Kec. Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Mereka adalah 59 calon jemaah haji sebagian besar warga Kota Pasuruan, yang merasa dirugikan oleh KBIH itu. Mereka menuntut pertanggungjawaban dan pengelola KBIH. Para CJH yang sudah merasa memenuhi seluruh kewajibannya dan tinggal berangkat. Namun, hingga sehari menjelang keberangkatan seperti dijanjikan, bahkan mendapat koperpun tidak. "Katanya berangkat besok, tapi hari ini masih tidak ada koper. Saat didesak, mereka beralasan kalau berangkat sekarang, di Makkah tidak ada maktab.
Mestinya, kurang seminggu sudah di infokan, karena sudah terlanjur selamatan dan biayanya juga tidak sedikit, habis Rp 7 jutaan,” ujar Kholifah, CJH lainnya. Kehebohan di KBIH Nurul Anwar itu mendorong polisi untuk bergerak mengamankan. Fahrudin, seorang anggota polisi yang berjaga, mengatakan warga sebaiknya melapor, sehingga kalau ada unsur penipuan bisa segera diproses secara hukum. “Polisi hanya memantau. Silahkan lapor ke polisi. Jika tidak ada yang melapor, berarti tidak akan diproses," kata petugas tersebut.
Sementara, pihak KBIH Nurul Anwar akhirnya mengeluarkan Surat pernyataan bermaterai Rp 6.000, yang ditandatangani H Nanang Fauzie Wari’an, Sekretaris KBIH Nurul Anwar. Isi Surat pernyataan itu, KBIH Nurul Anwar siap bertanggung jawab sepenuhnya dan mengembalikan semua biaya administrasi dengan tunai beserta berkas-berkas terkait pengurusan pengajuan haji dengan nama-nama terlampir. Pengembalian dimulai Selasa 1 November hingga 5 November.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar