Agen Tak Lunasi Maskapai, Penerbangan Pulang Dibatalkan
Jawapos, Rabu 23 Nopember 2011 Hal. 8
BATAM - Sedikitnya 135 jamaah haji kl0ter 10 asal Pekanbaru tertahan di Asrama Haji Batam Center kemarin (22/11). Mereka gagal terbang karena Sriwijaya Airlines menolak menerbangkan mereka ke Pekanbaru. Dalihnya, biaya pengangkutan Rp 341 juta tidak dibayar. Sesuai dengan jadwal,para jamaah haji itu seharusnya terbang dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, ke Pekanbaru pada pukul 09.15. Namun, hingga sore mereka tak kunjung terbang.
Di ruang konter tiket Sriwijaya di Hang Nadim terlihat Kabid Haji Kanwil Provinsi Riau Aziz berunding dengan pihak Sriwijaya Airlines. Tampak pula pihak Travel Tria Nusa Indah yang bertanggung jawab atas tiket dan biaya perjalanan jamaah haji tersebut. Aziz mengaku kesal terhadap pihak travel yang dianggap menggelapkan uang jamaah. Menurut dia, biaya pemulangan jamaah haji asal Pekanbaru itu Rp 2 miliar. Oleh Tati, manajer Tria Nusa Indah, uang itu diserahkan kepada koleganya, Imanuel, di Jakarta.
"Semua uang itu di tangan Imanuel. Dia yang ditunjuk pihak travel untuk menyerahkan uang tersebut ke Sriwijaya Airlines Pusat. Entah mengapa uang itu tidak diserahkan semua. Kasihan jamaah haji itu," katanya.
Sementara itu, Tati tampak cemas karena didesak segera melunasi kekurangan uang tersebut. Dia segera menghubungi sejumlah kolega agar mentransfer uang. "Saya tidak menyangka Imanuel akan begitu. Ini memang tanggung jawab kami. Kami akan berusaha melunasi secepatnya. Kalau bisa hari ini," katanya.
Dia menjelaskan, tujuh penerbangan Sriwijaya Airlines dipesan untuk mengangkut jamaah haji dari Batam ke Pekanbaru dengan biaya Rp 2 miliar. Sebelumnya, empat penerbangan sudah dilakukan. Tiga penerbangan lainnya dijadwalkan berangkat pada 22, 26, dan 27 November 2011. Menurut L0 Yudi Asmond Heryanto, distric manager Sriwijaya Air, pihaknya sudah berusaha membantu pemulangan jamaah haji asal Pekanbaru tersebut.
"Kami sudah memberangkatkan beberapa penerbangan. Sebelumnya, pihak travel berjanji segera melunasi kekurangannya. Tapi, sampai sekarang tak kunjung dilunasi,” katanya. Dia menambahkan, langkah menunda keberangkatan jamaah haji asal Pekanbaru tersebut merupakan perintah atasan di Jakarta. "Kami hanya menjalankan perintah," katanya.
Menurut Irul Bahri, salah seorang jamaah di Asrama Haji Batam Centre, seluruh jamaah sudah melunasi biaya transportasi Pekanbaru—Batam dan sebaliknya. Biaya itu disetor ke rekening Bank Riau Pekanbaru atas nama PT Tiara Nusa Wisata senilai Rp 2 juta per orang. "Jamaah juga sudah membayar biaya administrasi atas nama PPIH Kemenag Provinsi Riau sebesar Rp 517 ribu per orang. "'Jadi kok saya dengar agen travel itu belum menyetor uang ke Sriwijaya," katanya.
Irul mengaku kesal juga mendengar itu. Sebab, rencana yang mereka siapkan berantakan akibat molornya jadwal pemulangan tersebut. “Keluarga kami sudah menyiapkan syukuran di rumah. Kami sudah mengundang sanak famili. Semua batal gara-gara agen itu," keluh jamaah lain.
Wakil Sekretaris I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPHJ) Debarkasi Batam Alikek Said mengatakan, kejadian itu sama sekali tidak berkaitan dengan panitia penyelenggara. "Ini murni kesalahan agen. Tapi, kami tetap berkomunikasi dengan PPIH Riau untuk mencari s0lusi,” katanya kemarin.
Dia menambahkan, PPIH Debarkasi Batam juga menanggung semua keperluan jamaah selama di asrama haji, baik kamar penginapan maupun konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar